Pada
masa itu Umat Islam telah mencapai puncak kemuliaan, baik dalam bidang ekonomi,
peradaban dan kekuasaan. Selain itu juga telah berkembang berbagai cabang ilmu pengetahuan,
ditambah lagi dengan banyaknya penerjemahan buku-buku dari bahasa asing ke
bahasa Arab. Fenomena ini kemudian yang melahirkan cendikiawan-cendikiawan
besar yang menghasilkan berbagai inovasi baru diberbagai disiplin ilmu
pengetahuan. Bani Abbas mewarisi imperium besar Bani Umayah. Hal ini
memungkinkan mereka dapat mencapai hasil lebih banyak, karena landasannya telah
dipersiapkan oleh Daulah Bani Umayah yang besar. Menjelang tumbangnya Daulah
Umayah telah terjadi banyak kekacauan dalam berbagai bidang kehidupan
bernegara; terjadi kekeliruan-kekeliruan dan kesalahan-kesalahan yang dibuat
oleh para Khalifah dan para pembesar negara lainnya sehingga terjadilah
pelanggaran-pelanggaranterhadap ajaran Islam. Di antara kesalahan-kesalahan dan
kekeliruan-kekeliruan yang dibuat adalah :
1.Politik
kepegawaian didasarkan pada klan, golongan, suku, kaum dan kawan
.2.Penindasan
yang terus-menerus terhadap pengikut-pengikut Ali RA pada khususnya dan
terhadap Bani Hasyim pada umumnya.
3.Penganggapan
rendah terhadap kaum muslimin yang bukan bangsa Arab, sehingga mereka tidak
diberi kesempatan dalam pemerintahan.
4.Pelanggaran
terhadap ajaran Islam dan hak-hak asasi manusia dengan cara yang
terang-terangan.
[1]Bani
Abbas telah mulai melakukan upaya perebutan kekuasaan sejak masa Khalifah Umar
bin Abdul Aziz (717-720 M) berkuasa. Khalifah itu dikenal liberal dan
memberikan toleransi kepada berbagai kegiatan keluarga Syiah.
[2]
Keturunan Bani Hasyim dan Bani Abbas yang ditindas oleh Daulah Umayah bergerak
mencari jalan bebas, dimana mereka mendirikan gerakan rahasia untuk
menumbangkan Daulah Umayah dan membangun Daulah Abbasiyah. Gerakan ini
didahului oleh keturunan Bani Abbas, seperti Ali bin Abdullah bin Abbas,
Muhammad serta Ibrahim.
[3] Di bawah pimpinan Imam mereka Muhammad bin
Ali Al-Abbasy mereka bergerak dalam dua fase, yaitu fase sangat rahasia dan
fase terang-terangan dan pertempuran.
[4]
Selama Imam Muhammad masih hidup gerakan
dilakukan
sangat rahasia. Propaganda dikirim ke seluruh pelosok negara, dan mendapat
pengikut yang banyak, terutama dari golongan-golongan yang merasa ditindas,
bahkan juga dari golongan-golongan yang pada mulanya mendukung Daulah Umayah
Setelah Imam Muhammad meninggal dan digantioleh anaknya Ibrahim, pada masanya
inilah bergabung seorang pemuda berdarah Persia yang gagah berani dan cerdas
dalam gerakan rahasia ini yangbernama Abu Muslim Al-Khurasani. Semenjak
masuknya Abu Muslim ke dalam gerakan rahasia Abbasiyah ini, maka dimulailah
gerakan dengan cara terang-terangan, kemudian cara pertempuran, dan akhirnya
dengan dalih ingin mengembalikan keturunan Ali ke atas singgasana kekhalifahan,
Abu Abbas pimpinan gerakan tersebut berhasil menarik dukungan kaum Syiah dalam mengobarkan
perlawanan terhadap kekhalifahan Umayah. Abu Abbas kemudian memulai makar
dengan melakukan pembunuhan sampai tuntas semua keluarga Khalifah, yang waktu
itu dipegang oleh Khalifah Marwan II binMuhammad. Begitu dahsyatnya pembunuhan
itu sampai Abu Abbas menyebut dirinya sang pengalir darah atau As- Safah.
[5].Maka bertepatan pada bulan Zulhijjah 132 H
(750 M) dengan terbunuhnya Khalifah Marwan II di Fusthath, Mesir dan maka
resmilah berdiri Daulah Abbasiyah. Dalam peristiwa tersebut salah seorang
pewaris takhta kekhalifahan Umayah, yaitu Abdurrahman yang baru berumur 20
tahun, berhasil meloloskan diri kedaratan Spanyol. Tokoh inilah yang kemudian
berhasil menyusun kembali kekuatan Bani Umayah di seberang lautan, yaitu di
keamiran Cordova. Di sanadia berhasil mengembalikan kejayaan kekhalifahan
Umayah dengan nama kekhalifahan Andalusia
[6]
B. Tiga Dinasti dalam Daulah Abbasiyah
Pada
awalnya kekhalifahan Daulah Abbasiyah menggunakan Kufah sebagai pusat
pemerintahan, dengan Abu Abbas As-Safah (750-754 M) sebagai Khalifah pertama.
Kemudian Khalifah penggantinya Abu Ja’far Al-Mansur (754-775 M) memindahkan
pusat pemerintahan ke Baghdad. Di kotaBaghdad ini kemudian akan lahir sebuah
imperium besar yang akan menguasai dunia lebih dari lima abad lamanya. Imperium
ini dikenal dengannama Daulah Abbasiyah.Dalam beberapa hal Daulah Abbasiyah
memiliki kesamaan danperbedaan dengan Daulah Umayah. Seperti yang terjadi pada
masa Daulah Umayah, misalnya, para bangsawan Daulah Abbasiyah cenderung hidup mewah
dan bergelimang harta. Mereka gemar memelihara budak belian serta istri
peliharaan (harem). Kehidupan lebih cenderung pada kehidupan duniawi ketimbang
mengembangkan nilai-nilai agama Islam. Namun tidak dapat disangkal sebagian
khalifah memiliki selera seni yang tinggi serta taat beragama. Tidak berlebihan
kalau dikatakan bahwa Daulah Abbasiyah mengalami pergeseran dalam mengembangkan
pemerintahan. Sehingga dapatlah dikelompokkan masa Daulah Abbasiyah menjadi
lima periode sehubungan dengan corak pemerintahan. Sedangkan menurut asal usul penguasa
selama masa 508 tahun Daulah Abbasiyah mengalami tiga kali pergantian penguasa.
Yaitu Bani Abbas, Bani Buwaihi, dan Bani Saljuk, seperti tersebut di bawah ini.
Kenyataan itu menunjukkan bahwa masa pemerintahanitu diwarnai oleh intrik
istana maupun perebutan kekuasaan secara internal.
[7]
a. Bani Abbas (750-932 M)
1.Khalifah Abu Abbas As-Safah
(750-754 M)
2.Khalifah Abu Jakfar al-Mansur
(754-775 M)
3.Khalifah Al-Mahdi (775-785 M)
4.Khalifah Al-Hadi (785-786 M)
5.Khalifah Harun Al-Rasyid
(786-809 M)
6.Khalifah Al-Amin (809-813 M)
7.Khalifah Al-Makmun (813-833 M)
8.Khalifah Al-Muktasim (833-842
M)
9.Khalifah Al-Wasiq (842-847 M)
10.Khalifah Al-Mutawakkil
(847-861 M)
11.Khalifah Al-Muntasir (861-862
M)
12.Khalifah Al-Mustain (862-866
M)
13.Khalifah Al-Muktazz (866-869
M)
14.Khalifah Al-Muhtadi (869-870
M)
15.Khalifah Al-Muktamid (870-892
M)
Peninggalan Bani Buwaihi |
16.Khalifah Al-Muktadid (892-902
M)
17.Khalifah Al-Muktafi (902-908
M)
18.Khalifah Al-Muktadir (908-932
M)
b. Bani Buwaihi (932-1075 M)
19.Khalifah Al-Kahir (932-934 M)
20.Khalifah Ar-Radi (934-940 M)
21.Khalifah Al-Mustaqi (940-944
M)
22.Khalifah Al-Muktakfi (944-946
M)
23.Khalifah Al-Mufi (946-974 M)
24.Khalifah At-Tai (974-991 M)
25.Khalifah Al-Kadir (991-1031 M)
26.Khalifah Al-Kasim (1031-1075
M)
c. Bani Saljuk (1075-1258 M)
27.Khalifah Al-Muqtadi (1075-1084
M)
0 comments:
Post a Comment
Komentar