Pages

Monday, June 4, 2012

Masa Daulah Abbasiyah adalah masa keemasan Islam, atau sering disebut dengan istilah ‘’The Golden Age’’ Bagian I


Pada masa itu Umat Islam telah mencapai puncak kemuliaan, baik dalam bidang ekonomi, peradaban dan kekuasaan. Selain itu juga telah berkembang berbagai cabang ilmu pengetahuan, ditambah lagi dengan banyaknya penerjemahan buku-buku dari bahasa asing ke bahasa Arab. Fenomena ini kemudian yang melahirkan cendikiawan-cendikiawan besar yang menghasilkan berbagai inovasi baru diberbagai disiplin ilmu pengetahuan. Bani Abbas mewarisi imperium besar Bani Umayah. Hal ini memungkinkan mereka dapat mencapai hasil lebih banyak, karena landasannya telah dipersiapkan oleh Daulah Bani Umayah yang besar. Menjelang tumbangnya Daulah Umayah telah terjadi banyak kekacauan dalam berbagai bidang kehidupan bernegara; terjadi kekeliruan-kekeliruan dan kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh para Khalifah dan para pembesar negara lainnya sehingga terjadilah pelanggaran-pelanggaranterhadap ajaran Islam. Di antara kesalahan-kesalahan dan kekeliruan-kekeliruan yang dibuat adalah :


1.Politik kepegawaian didasarkan pada klan, golongan, suku, kaum dan kawan
.2.Penindasan yang terus-menerus terhadap pengikut-pengikut Ali RA pada khususnya dan terhadap Bani Hasyim pada umumnya.
3.Penganggapan rendah terhadap kaum muslimin yang bukan bangsa Arab, sehingga mereka tidak diberi kesempatan dalam pemerintahan.
4.Pelanggaran terhadap ajaran Islam dan hak-hak asasi manusia dengan cara yang terang-terangan.
[1]Bani Abbas telah mulai melakukan upaya perebutan kekuasaan sejak masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz (717-720 M) berkuasa. Khalifah itu dikenal liberal dan memberikan toleransi kepada berbagai kegiatan keluarga Syiah.
[2] Keturunan Bani Hasyim dan Bani Abbas yang ditindas oleh Daulah Umayah bergerak mencari jalan bebas, dimana mereka mendirikan gerakan rahasia untuk menumbangkan Daulah Umayah dan membangun Daulah Abbasiyah. Gerakan ini didahului oleh keturunan Bani Abbas, seperti Ali bin Abdullah bin Abbas, Muhammad serta Ibrahim.
[3]  Di bawah pimpinan Imam mereka Muhammad bin Ali Al-Abbasy mereka bergerak dalam dua fase, yaitu fase sangat rahasia dan fase terang-terangan dan pertempuran.
[4] Selama Imam Muhammad masih hidup gerakan
dilakukan sangat rahasia. Propaganda dikirim ke seluruh pelosok negara, dan mendapat pengikut yang banyak, terutama dari golongan-golongan yang merasa ditindas, bahkan juga dari golongan-golongan yang pada mulanya mendukung Daulah Umayah Setelah Imam Muhammad meninggal dan digantioleh anaknya Ibrahim, pada masanya inilah bergabung seorang pemuda berdarah Persia yang gagah berani dan cerdas dalam gerakan rahasia ini yangbernama Abu Muslim Al-Khurasani. Semenjak masuknya Abu Muslim ke dalam gerakan rahasia Abbasiyah ini, maka dimulailah gerakan dengan cara terang-terangan, kemudian cara pertempuran, dan akhirnya dengan dalih ingin mengembalikan keturunan Ali ke atas singgasana kekhalifahan, Abu Abbas pimpinan gerakan tersebut berhasil menarik dukungan kaum Syiah dalam mengobarkan perlawanan terhadap kekhalifahan Umayah. Abu Abbas kemudian memulai makar dengan melakukan pembunuhan sampai tuntas semua keluarga Khalifah, yang waktu itu dipegang oleh Khalifah Marwan II binMuhammad. Begitu dahsyatnya pembunuhan itu sampai Abu Abbas menyebut dirinya sang pengalir darah atau As- Safah.
[5].Maka bertepatan pada bulan Zulhijjah 132 H (750 M) dengan terbunuhnya Khalifah Marwan II di Fusthath, Mesir dan maka resmilah berdiri Daulah Abbasiyah. Dalam peristiwa tersebut salah seorang pewaris takhta kekhalifahan Umayah, yaitu Abdurrahman yang baru berumur 20 tahun, berhasil meloloskan diri kedaratan Spanyol. Tokoh inilah yang kemudian berhasil menyusun kembali kekuatan Bani Umayah di seberang lautan, yaitu di keamiran Cordova. Di sanadia berhasil mengembalikan kejayaan kekhalifahan Umayah dengan nama kekhalifahan Andalusia
[6] B. Tiga Dinasti dalam Daulah Abbasiyah
Pada awalnya kekhalifahan Daulah Abbasiyah menggunakan Kufah sebagai pusat pemerintahan, dengan Abu Abbas As-Safah (750-754 M) sebagai Khalifah pertama. Kemudian Khalifah penggantinya Abu Ja’far Al-Mansur (754-775 M) memindahkan pusat pemerintahan ke Baghdad. Di kotaBaghdad ini kemudian akan lahir sebuah imperium besar yang akan menguasai dunia lebih dari lima abad lamanya. Imperium ini dikenal dengannama Daulah Abbasiyah.Dalam beberapa hal Daulah Abbasiyah memiliki kesamaan danperbedaan dengan Daulah Umayah. Seperti yang terjadi pada masa Daulah Umayah, misalnya, para bangsawan Daulah Abbasiyah cenderung hidup mewah dan bergelimang harta. Mereka gemar memelihara budak belian serta istri peliharaan (harem). Kehidupan lebih cenderung pada kehidupan duniawi ketimbang mengembangkan nilai-nilai agama Islam. Namun tidak dapat disangkal sebagian khalifah memiliki selera seni yang tinggi serta taat beragama. Tidak berlebihan kalau dikatakan bahwa Daulah Abbasiyah mengalami pergeseran dalam mengembangkan pemerintahan. Sehingga dapatlah dikelompokkan masa Daulah Abbasiyah menjadi lima periode sehubungan dengan corak pemerintahan. Sedangkan menurut asal usul penguasa selama masa 508 tahun Daulah Abbasiyah mengalami tiga kali pergantian penguasa. Yaitu Bani Abbas, Bani Buwaihi, dan Bani Saljuk, seperti tersebut di bawah ini. Kenyataan itu menunjukkan bahwa masa pemerintahanitu diwarnai oleh intrik istana maupun perebutan kekuasaan secara internal.
[7] a. Bani Abbas (750-932 M)
1.Khalifah Abu Abbas As-Safah (750-754 M)
2.Khalifah Abu Jakfar al-Mansur (754-775 M)
3.Khalifah Al-Mahdi (775-785 M)
4.Khalifah Al-Hadi (785-786 M)
5.Khalifah Harun Al-Rasyid (786-809 M)
6.Khalifah Al-Amin (809-813 M)
7.Khalifah Al-Makmun (813-833 M)
8.Khalifah Al-Muktasim (833-842 M)
9.Khalifah Al-Wasiq (842-847 M)
10.Khalifah Al-Mutawakkil (847-861 M)
11.Khalifah Al-Muntasir (861-862 M)
12.Khalifah Al-Mustain (862-866 M)
13.Khalifah Al-Muktazz (866-869 M)
14.Khalifah Al-Muhtadi (869-870 M)
15.Khalifah Al-Muktamid (870-892 M)
Peninggalan Bani Buwaihi
16.Khalifah Al-Muktadid (892-902 M)
17.Khalifah Al-Muktafi (902-908 M)
18.Khalifah Al-Muktadir (908-932 M)
b. Bani Buwaihi (932-1075 M)
19.Khalifah Al-Kahir (932-934 M)
20.Khalifah Ar-Radi (934-940 M)
21.Khalifah Al-Mustaqi (940-944 M)
22.Khalifah Al-Muktakfi (944-946 M)
23.Khalifah Al-Mufi (946-974 M)
24.Khalifah At-Tai (974-991 M)
25.Khalifah Al-Kadir (991-1031 M)
26.Khalifah Al-Kasim (1031-1075 M)
c. Bani Saljuk (1075-1258 M)
27.Khalifah Al-Muqtadi (1075-1084 M)

0 comments:

Post a Comment

Komentar