Pages

Tuesday, February 7, 2012

Komposter PROPURI (Produksi Pupuk Sendiri), solusi tepat atasi sampah organic


Al Furqon – Salah seorang praktisi organis alumni OISCA ( Organisation Industry Spiritual and Cultural Action)  tahu 1980an, Bapak Dwipoyono atau biasa disapa dengan sebutan Pak Dwipo, dalam Acara pertemuan berkenaan dengan pembuatan pupuk kompos cair, memperkenalkan kepada Pesantren Modern Al Furqon bagaimana menciptakan lingkungan yang asri, bersih dan nyaman serta tentunya indah dipandang mata. Beliau yang rela meluangkan waktunya untuk kami temui pada jumat pagi mengatakan “Siapa yang tidak mau melihat dan merasakan lingkungan yang rapih dan indah? Pasti semua orang mau”, beliau sering mengatakan hal ini dengan istilah “Lingkungan Ijo Royo Royo”. Acara itu dihadiri pula oleh beberapa Pimpinan Pesantren di wilayah Banten, diantaranya adalah Pesantren Darul Et Taqwa Petir, Darut Taufiq, serta beberapa pengusaha bebek.
Deputi Menteri Koperasi, Bapak Sudrajat dan Staff ahli Menteri Kesehatan, Dr. Edeng Rahmat  turut pula menghadiri acara yang dilaksanakan pada hari kamis, 2 Februari 2012 ini. Utusan dari OISCA sendiri, Bapak Kamto hadir sebagai Pembawa Acara Presentase pembuatan kompos cair dibantu dengan Bapak Arif yang sibuk menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan selama acara berlangsung.

Deputi Menteri Koperasi, Bapak Sudrajat menyatakan bahwa ada peluang kerja sama dengan salah satu Universitas di serang, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA). Sebab , sebelum beliau menghadiri acara di Pesantren Modern Al Furqon, beliau mengunjungi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan melihat masih ada lahan yang belum dimanfaatkan disana. Kebetulan pada dua minggu lalu ada salah seorang Mahasiswa UNTIRTA yang melakukan praktek di Pesantren Modern Al Furqon dan menginginkan lahan yang kosong tadi menjadi lebih bermanfaat.
Acara Presentase Pembuatan Kompos Cair ini berlangsung dari pukul 10.00 pagi hingga pukul 14.00 dilanjutkan dengan sambutan dari Deputi Menteri Koperasi, Bapak Sudrajat.
Dalam acara ini, tim OISCA membahas tentang cara pembuatan kompos cair dan bagaimana mengelola limbah agar mempunyai efek yang positif serta bagaimana cara agar barang yang sudah tak layak pakai lagi dapat lebih bernilai dan bermanfaat. Kompos cair ini lebih menghemat biaya karena terbuat dari bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar. “Bagaimana kita bisa memanfaatkan sumber daya yang ada sehingga dapat bermanfaat sedemikian rupa dan tentunya tidak menjadi terbuang sia-sia, Pak Dwipo menuturkan.
Tujuan diselenggarakannya acara ini adalah agar kita bisa memanfaatkan lahan yang ada disekitar kita sekecil apapun lahan itu dengan memmanfaatkan sumber daya yang ada tanpa harus menguras kantong. Dan tentunya bisa menciptakan lingkungan yang berish dan rapi. Terutama di lingkungan pesantren. Acara ini sangat disambut baik oleh seluruh hadirin yang hadir.
Setelah acara ini berlangsung diharapkan ada kerjasama yang baik antara OISCA, Pesantren Modern Al Furqon serta Pesantren yang ada di wilayah Banten, dan Al Furqon lah yang menjadi percontohan dari program ini di Banten. Kemungkinan besar aka nada pertemuan-pertemuan lanjutan dalam hal Program Percepatan Pembangunan Banten Melalui Pesantren.
“ Bagaimana kita bisa mengamalkan ilmu sesuai dengan ajaran Al Quran dan Hadits. Dan dapat membiasakan diri untuk peduli dan tanggap akan keadaan lingkungan sekitar. Beliau sering mengatakan DarLing ( sadar Lingkungan) karna kita yang berbuat, kita juga lah yang harus bertanggung jawab” pesan Pak Dwipo untuk seluruh santri/at Al Furqon sebelum kami mengakhiri wawancara. (NiTia)

0 comments:

Post a Comment

Komentar